Senin, 28 Desember 2015

patung pancoran

Monumen Patung Dirgantara (Patung Pancoran)



Perancang     : oleh Edhi Sunarso (kelahiran Salatiga, 2 Juli 1932) di bantu dari Keluarga Arca Yogyakarta
Penggagas          :  Presiden Soekarno
.Model                :  Bung Karno (Presiden Soekarno)
Bentuk           : menyerupai posisi atlet yang telah melempar cakramnya, tangan kirinya yang menukik ke belakang berposisi seperti memegang piringan.
Bahan                 : Perunggu
Ukuran               : 11 meter. Sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter,
Berat                : Berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.
Proses                  : 1964 – 1966 Pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono.
Letak          : Monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Biaya                 : Total biaya pembuatan Patung Dirgantara atau Patung Pancoran pada tahun 1964 adalah 12 juta rupiah.
Makna               : Patung ini menggambarkan kekuatan dan kemegahan dunia penerbangan Indonesia  atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa yang  memiliki semangat keberanian Patung ini sebenarnya mempunyai filosofi yang maknanya melambangkan keberanian, kesatriaan dan kedirgantaraan yang didasarkan pada kejujuran, keberanian dan semangat mengabdi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar